Pada zaman dahulu terapi gurah digunakan untuk mendapatkan suara yang bagus dan nafas yang panjang, terapi ini sering digunakan oleh para sinden dan penyanyi untuk menjaga kualitas suara mereka.

Selain untuk mendapatkan suara yang bagus, ternyata terapi gurah juga memiliki manfaat yang luarbiasa untuk kesehatan terutama yang berhubungan dengan saluran pernafasan.
Gurah hidung merupakan metode pengobatan tradisional yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, namun begitu masih banyak juga diantara kita yang belum mengetahui dan memahami apa itu terapi gurah dan manfaatnya untuk kesehatan.
Gurah dalam bahasa Jawa berarti membersihkan dan yang dibersihkan adalah hidung dan tenggorok. Gurah pertama kali diperkenalkan oleh Marzuki tahun 1900 di Giriloyo, Wukirsari, Imogiri Bantul.
Menurut Kiai Hisyam dari Imogiri Bantul, bahan yang dipakai untuk pengobatan gurah tersebut adalah akar pohon srigunggu yang basah lalu dikeringkan selanjutnya digilas sampai keluar busa, kemudian disaring dengan kain bersih sampai cairan yang diperoleh jernih lalu ditambah dengan air masak.
Clerodendron Serratum atau daun Senggugu yang dipergunakan untuk gurah memiliki kandungan kimia, antara lain kalium, sedikit natrium, alkaloid dan flavonoid flavon. Kulit batang Senggugu mengandung senyawa triterpenoid, asam oleanolat, asam queretaroat dan asam serratogenat.
Sedangkan kulit akar mengandung glikosida fenol, manitol dan sitosterol. Sebagai pengobatan, efek yang diberikan oleh tumbuhan ini diduga melebarkan pembuluh darah, sehingga menghasilkan banyak lendir. Namun penelitian medis untuk keamanan penggunaan pada manusia masih harus dilakukan.
Seperti dipaparkan dr Yadita Wira Pasra Sp THT KL, penyebab sinusitis sangatlah bermacam-macam, selain kelainan bentuk secara anatomi, fungsi mukosa dan bersihan silia sangat menentukan. Sinusitis dapat disertai atau tanpa polip. Pengobatan sinusitis pada setiap individu adalah berbeda, bergantung pada penyebab, faktor risiko pemberat dan respon terhadap pengobatan.
No comments:
Post a Comment